CATHETER
Catheter merupakan
suatu alat berupa pipa kosong terbuat dari logam, gelas, karet, plastic yang
cara penggunaanya adalah untuk dimasukkan ke dalam rongga tubuh melalui saluran
atau kanal.
Gambar 1. Catheter
A.
Intra Vena (IV)
Catheter
IV catheter
adalah catheter yang dimasukkan ke dalam pembuluh vena. Kegunaanya berlaku
sebagai vena tambahan (perpanjangan vena) untuk pengobatan IV jangka lama yang
lebih dari 48 jam. Pembedahan dengan wing needle bila digunakan lenih dari 48
jam akan menimbulkan thrombosis, karena wing needle terbuat dari logam.
Gambar 2. IV Catheter
Gambar 3. Penyuntikan IV Catheter ke
pembuluh vena pasien
Gambar 4. Peristiwa
pada saat IV Catheter msuk ke dalam pembuluh vena
Wing Needle
adalah ujung spuit atau jarum yang digunakan untuk pengambilan secara vakum.
Needle ini bersifat non fixed atau mobile sehingga mudah dilepas dari spuit
serta container vacuum. Penggantian needle dimaksudkan untuk menyesuaikan
dengan besarnya vena yang akan diambil atau untuk kenyamanan pasien yang
menghendaki pengambilan dengan jaru kecil.
Gambar 5. Wing Needle
B.
Non Intra Vena (IV)
Catheter
1.
Nelaton Catheter
Merupakan salah satu catheter
yang digunakan untuk melakukan buang air kecil (BAK).
Gambar 6. Nelaton Catheter
2.
Kondom Catheter
Biasanya digunakan pada
laki-laki untuk menghubungkan penis dengan urine bag melalui ujung tubenya,
terutama bagi pasien yang suka buang air kecil secara tidak sadar.
Gambar 7. Kondom Catheter untuk Laki-Laki
3.
Suction Catheter
Alat yang digunakan untuk
menyedot lender dari trachea bayi yang baru lahir. Hal ini bertujuan untuk
mengeluarkan atau menyedot cairan amnionik yang ada pada bayi tersebut.
Gambar 8. Suction Catheter dan Proses Penggunaannya
4.
Feeding Tube
Alat yang digunakan untuk
memasukkan cairan makanan melalui mulut atau hidung.
Gambar 9. Feeding Tube
Gambar 10. Pemakaian Feeding Tube pada Pasien Dewasa
& Bayi
5.
Rectal Tube
Alat yang digunakan untuk
mengeluarkan gas-gas dari usus, untuk mebersihkan rectum. Biasanya ujung yang
satunya dimasukkan ke dalam anus dan ujung yang satunya lagi dihubungkan dengan
spuit glyserin.
Gambar
11. Cara Penggunaan Rectal Tube & Rectal Tube dgn PVC Ballon
6.
Ballon Catheter
(Foley Catheter)
Alat yang digunakan untuk
pengambilan urine dalam sistem tertutup, bebas dari udara dan polusi
sekitarnya. Biasanya dihubungkan dengan suatu urinometer dan suatu urine bag
untuk keperluan pemeriksaan klinis.
Tipe Catheter
Jenis catheter terdiri dari 2 bentuk yaitu catheter tetap dan catheter
sementara.
a.
Dengan catheter sementara menggunakan catheter satu lumen dan hanya
memerlukan waktu 5-10 menit sampai kandung kemih. Penggunaan catheter sementara
dapat diulangi penggunaannya tetapi
penggunaan yang terus menerus akan meningkatkan resiko infeksi dan trauma pada
urethra.
b.
Pemasangan catheter atau catheter tetap dalam jangka waktu yang lama
dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan. Akan lebih baik jika catheter diganti
secara teratur sesuai dengan batas waktu pemasangan dari setiap jenis catheter.
Catheter tetap ada yang mempunyai 2 atau tiga lumen. Lumen pertama adalah untuk
pengeluaran urin. Lumen kedua untuk memasukkan cairan steril untuk fiksasi
catheter. Lumen ketiga adalah untuk memasukan cairan atau obat kedalam vesika
urinaria.
Jenis Catheter
a.
Catheter plastik : digunakan
sementara karena mudah rusak dan tidak fleksibel.
b.
Catheter Latex/karet : digunakan untuk penggunaan/pemakaian dalam
jangka waktu sedang (kurang dari 3 minggu).
c.
Catheter silicon murni/Teflon : untuk penggunaan jangkaq waktu lama 2-3
bulan karena bahan lebih lentur pada meatus urethra.
d.
Catheter PVC : sangat mahal untuk penggunaan 4-6 minggu, bahannya
lembut, tidak panas dan nyaman bagi urethra.
e.
Catheter logam : digunakan untuk pemakaian sementara, biasanya pada
pengosongan kandung kemih pada ibu yang melahirkan.
Ukuran Catheter
a.
Anak : 8-10 French (Fr)
b.
Wanita : 14-16 Fr
c.
Laki-laki : 16-18 Fr
Gambar 12.
Posisi Catheter pada Laki-laki
Gambar 13.
Posisi Catheter pada Wanita
v Cara Pemasangan Foley Catheter
1. Menyiapkan penderita : untuk penderita
laki-laki dengan posisi terlentang sedang wanita dengan posisi dorsal recumbent
atau posisi Sim
2. Aturlah cahaya lampu sehingga
didapatkan visualisasi yang baik
3. Siapkan deppers dan cucing ,
tuangkan bethadine secukupnya
4. Kenakan handscoen dan pasang
doek lubang pada genetalia penderita
5. Mengambil deppers dengan
pinset dan mencelupkan pada larutan bethadine.
6. Melakukan desinfeksi sebagai
berikut :
§ Pada penderita laki-laki : Penis dipegang dan
diarahkan ke atas atau hampir tegak lurus dengan tubuh untuk meluruskan urethra
yang panjang dan berkelok agar kateter mudah dimasukkan . desinfeksi dimulai
dari meatus termasuk glans penis dan memutar sampai pangkal, diulang sekali
lagi dan dilanjutkan dengan alkohol. Pada saat melaksanakan tangan kiri
memegang penis sedang tangan kanan memegang pinset dan dipertahankan tetap
steril.
§ Pada penderita wanita : Jari tangan kiri
membuka labia minora, desinfeksi dimulai dari atas ( clitoris ), meatus lalu
kearah bawah menuju rektum. Hal ini diulang 3 kali . deppers terakhir
ditinggalkan diantara labia minora dekat clitoris untuk mempertahankan
penampakan meatus urethra.
7. Lumuri kateter dengan jelly dari ujung merata
sampai sepanjang 10 cm untuk penderita laki-laki dan 4 cm untuk penderita
wanita. Khusus pada penderita laki-laki gunakan jelly dalam jumlah yang agak
banyak agar kateter mudah masuk karena urethra berbelit-belit.
8. Masukkan katether ke dalam meatus, bersamaan
dengan itu penderita diminta untuk menarik nafas dalam.
§ Untuk penderita laki-laki : Tangan kiri
memegang penis dengan posisi tegak lurus tubuh penderita sambil membuka
orificium urethra externa, tangan kanan memegang kateter dan memasukkannya
secara pelan-pelan dan hati-hati bersamaan penderita menarik nafas dalam. Kaji
kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba
lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan. Menaruh neirbecken di
bawah pangkal kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine
keluar sedalam 5 – 7,5 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
§ Untuk penderita wanita : Jari tangan kiri
membuka labia minora sedang tangan kanan memasukkan kateter pelan-pelan dengan
disertai penderita menarik nafas dalam . kaji kelancaran pemasukan kateter, jik
ada hambatan kateterisasi dihentikan. Menaruh nierbecken di bawah pangkal
kateter sebelum urine keluar. Masukkan kateter sampai urine keluar sedalam 18 –
23 cm dan selanjutnya dimasukkan lagi +/- 3 cm.
9. Mengambil spesimen urine kalau perlu
10. Mengembangkan balon kateter dengan aquadest
steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipakai
11. Memfiksasi kateter :
Pada
penderita laki-laki kateter difiksasi dengan plester pada abdomen
Pada
penderita wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal paha
12. Menempatkan urobag ditempat tidur pada posisi
yang lebih rendah dari kandung kemih.